MARI JADIKAN RUANG KERJA KITA SEPERTI HOTEL BINTANG LIMA (5R/5S)
Salam
sukses rekan kerja sekalian di rubrik program perusahaan kali ini kita akan
mencoba menyampaikan tentang program 5 S/5 R, yup kita akan mencoba menyajikannya
dengan renyah dengan harapan mudah diterima oleh seluruh karyawan. Di sudut –
sudut lokasi perusahaan kita telah terpasang tulisan Program 5R lengkap dengan
sedikit penjelasan, dengan begitu akan mempermudah bagi kita untuk memahami,
mengingat dan melaksanakan Program Tersebut.
Hal
yang wajar seseorang yang memasuki sebuah ruang kerja yang nyaman, bersih, adem
and semuanya tertata rapi tentu perasaan akan sumringah, jiwa akan semangat
tentu efek dominonya akan membuat produktifitas kerja meningkat. Sebaliknya jika
kita memasuki ruang kerja yang kumuh, lengkap dengan asap rokok memenuhi setiap
sudut ruangan, semua dokumen berserakan dan kotor perasaan kita akan ikut lesu
sehingga semangat kerja turun dan akhirnya produktifitas turun juga.
Disinilah
kita akan berkenalan dengan konsep 5 S.
Apa itu 5 S dan bagaimana cara menerapkannya, kita akan membahasnya kali ini.
5 S
sendiri merupakan singkatan dari bahasa Jepang (sebab konsep ini memang pada
awalnya dikembangkan oleh pabrik-pabrik di Jepang seperti Toyota, Canon dan
Bridgestone).
5 S
adalah singkatan dari SEIRI, SEITON, SEISO, SEITSUKE dan SHITSUKE. Dalam bahasa
Indonesia sering juga diganti menjadi 5R
atau singkatan dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Mari segera kita
ulik satu persatu.
SEIRI = Pemilahan (atau Ringkas). Elemen yang pertama ini tak lain merupakan
kegiatan memilah semua barang yang benar-benar diperlukan dan kemudian
menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat kerja.
Sekarang
coba segera tengok meja disekeliling Anda. Apakah disekitar meja Anda terdapat
tumpukan dokumen usang yang sudah berbulan-bulan tidak pernah disentuh dan
nyangkruk memenuhi ruangan, meja dan lemari kerja disekitar Anda.
Setiap
bulan atau bahkan setiap minggu, Anda dan rekan kerja Anda mestinya melakukan
proses pemilahan : untuk segera menyingkirkan dan membuang tumpukan kertas atau
peralatan/spare parts bekas yang tidak lagi dibutuhkan.
SEITON = Penataan (atau Rapi). Elemen yang kedua adalah kegiatan menata tataletak
peralatan/perlengkapan kerja dengan rapi sehingga memudahkan untuk mencari,
menemukan, serta mengembalikan.
Aduh, staples saya dimana ya? Aduh obeng yang kemarin saya pakai ketlingsut
dimana ya? File excel yang saya bikin minggu lalu saya taruh di folder
apa ya?
Berapa
kali ungkapan seperti itu sering sekali Anda ucapkan? Pesannya jelas : semua
ini terjadi karena kita jarang menata peralatan dan perlengkapan kerja kita
dengan rapi. Sebagian ditaruh dengan sembarangan. Folder management juga kacau.
Sehingga kadang, butuh waktu lebih dari 10 menit hanya untuk menemukan dimana
laporan kita dan “lenyap” entah kemana.
SEISO = Pembersihan (atau Resik). Artinya jelas : yakni kegiatan bersih-bersih
tempat kerja, mesin, perlengkapan dan peralatan kerja. Kalau pekerjaan Anda
melibatkan banyak peralatan kerja dan mesin, seiso merupakan elemen fundamental.
Suatu
saat saya pernah datang ke pabrik klien saya yang penuh dengan turbin dan
mesin-mesin. Yang mencengangkan : semua tertata rapi dan lantai pabrik serta
semua turbin/mesin itu benar-benar bersih dan kinclong. Saya seperti merasa masuk
ke hotel bintang lima, bukan masuk ke ruangan pabrik (yang biasanya penuh
dengan oli bekas dan perkakas bekas berserakan dimana-mana)
SEITSUKE = Perawatan (atau Rawat). Atau merupakan kegiatan memelihara fasilitas
tempat kerja, serta peralatan kerja secara teratur. Budaya merawat ini yang
amat kurang, terutama pada pegawai pemerintahan. Banyak gedung pemerintahan
baru dibangun empat bulan, namun sudah kumuh dan WC-nya jorok. Membangun itu
mudah, namun merawat dengan penuh ketekunan adalah hal lain.
SHITSUKE : Pendisiplinan (Rajin). Artinya bagaimana empat elemen di atas dilakoni
secara istiqomah atau konsisten, dan lantas bisa menjadi sebuah
kebiasaan/disiplin kerja yang kokoh. Elemen 4S diatas hanya akan bisa berjalan,
jika elemen shitsuke ini dijalani dengan penuh ketekunan.
Perusahaan
kita sekarang sudah memiliki proses dan program 5S, its great, silakan
diteruskan dengan konsisten. Jika belum, saat ini juga Anda perlu memelopori
budaya 5S ini di lingkungan kantor Anda. Hayo siapa yang belum?
Budaya
kerja 5S ini powerful dan bersifat menular : artinya begitu 5S atau 5R ini
telah menjadi budaya, maka pelan-pelan kinerja beragam bidang di organisasi itu
juga ikut menjulang. Banyak perusahaan yang melalui metode 5S ini akhirnya
mampu melakukan transformasi kinerja bisnisnya secara dramatis.
Oh dan
tentu saja, lingkungan kantor kita menjadi adem, asri dan nyaman untuk dihuni
tentunya akan mirip dengan ”Hotel Bintang Lima”.
Artikel dari :Yodhia Antariksa (Konsultan Manajemen)
PRODUK OBAT TRADISIONAL BERMUTU
Herbavit Batuk |
Orangin Sirup (Masuk Angin) |
StopDiar (Diare) |
Memang dengan melaksanakan 5S kegitan kita akan terasa nyaman selama bekerja, namun dalam kegiatan aktualnya banyak sekali hambatan - hambatannya juga.
BalasHapusHambatan - hambatan yang sering saya jumpai antara lain sebagai berikut.
1. Salah persepsi
-. Merasa diperlakukan seperti anak kecil
-. 5R hanya untuk dan tanggung jawab bawahan saja
-. Lingkungan kotor tidak terhindarkan dalam bekerja
-. 5R tidak meningkatkan out put
-. Menganggap sepele 5R
-. 5R dan improvement urusan orang pabrik
2. Kebiasaan
-. Merasa sudah menerapkan
-. Cocok bekerja di lingkungan yang berantakan
-. Merasa telah menerapkan sejak dulu
3. Tidak ada waktu
-. Terlalu sibuk untuk 5R
-. Tidak butuh 5R
4. Hubungan antar manusia (Human Relation)
-. Tidak suka / cocok dengan promotornya
Terima kasih dan mohon supportnya.
Mari berusaha untuk menghilangkan hambatan - hambatan seperti tersebut di atas sehingga program ini dapat diimplementasikan secara maksimal.
Salam,